- Citra Perusahaan Terus Meningkat, bank bjb Raih 2 Penghargaan di Corporate Reputation Awards 2022
- Bom Bunuh Diri di Kementerian Luar Negeri Afghanistan, Puluhan Tewas
- Survei: Mayoritas Warga Inggris Kecewa atas Kemenangan Liz Truss sebagai PM Baru Inggris
Baca Juga
Seorang pria berusia 27 tahun ditemukan tewas dengan penuh luka di sekujur tubuh, di Jalan Wahid Hasyim II Nomor 91, RT11 Kelurahan Sempaja Barat, Samarinda. Diketahu, korban bernama Suprianda, seorang pekerja penjaga anjing dan harimau peliharaan, di rumah seorang pengusaha, Sabtu (18/11/2023).
La Ura, kerabat korban, mengungkapkan kronologi kejadian tewasnya korban. Menurutnya, jasad korban ditemukan pertama kali oleh majikannya setelah sang istri mencari korban yang tak kunjung pulang. Sebelumnya, istrinya sudah belasan kali melakukan panggilan telpon tapi tidak dijawab, seingat dia korban pamit ke rumah majikan untuk memberi makan harimau.
"Biasanya habis ngasih makan itu langsung pulang. Tapi ini lama sekali tidak pulang, istrinya merasa khawatir. Memang selama ini si istri selalu ikut suaminya memberi makan harimau, hari ini tadi tidak ikut dia," katanya.
Setelah mengetahui kalau korban tewas, si sitri langsung melaporkan kejadian itu ke Polresta Samarinda. Sementara jasad korban dievakuasi ke RSUD AW Sjahranie Samarinda.
“Kami dihubungi bahwa Supri ditemukan sudah meninggal di kandang harimau. Kami menuju lokasi, harimau masih berada di dalam kandang,” katanya.
Peristiwa itu lantas menghebohkan Kota Samarinda Pasalnya, selama ini tidak ada yang mengetahui jika di daerah itu ada yang memelihara harimau. "Korban sudah bekerja di situ selama 3 tahun, dia sudah mau berhenti tapi selalu ditahan bosnya. Mungkin karena cuma dia yang bisa ngasih makan harimau itu," paparnya. (YN)
Dikonfirmasi, Kapolres Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli menyebut pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Bahkan hingga malam hari, polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam pada majikan korban yang merupakan pemilik harimau itu.
"Masih terus kita dalami, nanti hasilnya saat ini masih pemeriksaan. Kita tunggu hasilnya," tutupnya.
- DPR RI: Insiden Bobotoh Tewas Jadi Momentum Introspeksi Panpel
- Buka Ruang Anak Berkreasi Lewat Smiling West Java Children's Miracle
- Swiss Tuai Kontroversi Setelah Tandatangani Kontrak 36 Jet Tempur AS Senilai Rp 93 Trilun